Kritiktajam.com – Calon presiden Anies Baswedan menyoroti permasalahan utama yang dihadapi sektor pertanian saat ini, yaitu pupuk. Jika terpilih dalam Pilpres 2024, salah satu fokus programnya adalah menyederhanakan pengelolaan pupuk yang telah lama menjadi sumber masalah dalam sektor pertanian.
“Saya bilang ada tiga masalah di pertanian. Satu pupuk, dua pupuk, tiga pupuk,” kata capres nomor urut satu ini saat berkampanye di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin, 4 Desember 2023.
Ia lalu membeberkan permasalahan pupuk yang sering dikeluhkan di berbagai daerah. Bahkan, menurut dia, daerah Karawang yang menjadi lumbung pangan kesulitan dalam mendapatkan pupuk.
Oleh karenanya, Anies berjanji akan menyederhanakan masalah tata kelola pupuk agar tidak merepotkan para petani. “Jadi kami ingin pasokan pupuk ke petani aman. Kemudian harga jual gabahnya lebih baik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Anies juga mengusulkan sebuah inisiatif bernama Contract Farming yang melibatkan petani yang sudah berpengalaman. Melalui program ini, ia berharap petani dapat menjalin kontrak langsung dengan pembeli, sehingga hasil produksi pertanian dapat dijamin.
“Sehingga mereka bercocok tanam dengan rasa tenang. Karena mereka tahu sudah akan ada yang membeli. Jakarta sudah melakukan itu waktu saya bertugas di Jakarta,” katanya.
Ganjar Janji Perbaiki Regulasi Distribusi Pupuk
Sebelumnya, calon presiden dengan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, berkomitmen untuk memperbaiki regulasi terkait distribusi pupuk. Dalam kampanyenya di Bumi Anoa Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada 3 Desember 2023, Ganjar menyatakan bahwa jika distribusi pupuk belum merata ke petani, maka akan diperbaiki, sementara yang sudah berjalan baik akan dipertahankan.
Ia menjelaskan, setiap tempat dimana wilayah dikunjunginya terkhusus di wilayah ke Indonesia Timur, hal seperti ini pun ada yang disampaikan ke padanya. “Mohon doa dari seluruh masyarakat Sultra agar Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD jadi Presiden dan wakil Presiden 2024,” ujar Ganjar lalu diamini dari ratusan simpatisan yang hadir pada dialog tersebut.
Janji ini diberikan sebagai tanggapan atas pertanyaan dari petani Kecamatan Lalembu, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) bernama Wayan. Selain mengeluhkan kondisi jalan yang menghubungkan wilayahnya ke pusat kota kabupaten yang belum pernah diaspal, Wayan juga mengungkapkan masalah serius terkait ketersediaan pupuk pertanian yang sangat terbatas. Bahkan jika ada stok pupuk, ketersediaannya terbatas dan harganya sangat mahal.
Baca Juga : Apa Itu Kritik dalam Kehidupan Sehari-hari
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari kritiktajam.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.